favorite book

  • Meraba Indonesia
  • Young On Top
  • Creative Junkies
  • The Ultimate U
  • Partikel
  • Negeri Van Oranje
  • Catatan Seorang Demonstran - Soe Hok Gie
  • Go Ask Alice

punk life style

satu step ini mengawali masa puberitasku
dimana dalam kehidupan sosial terdapat ketimpangan dalam unsur nilai baik dan  buruk
'punk life style' begitu banyak orang menyebutnya
yang dalam penalaranku menjadi
'makan satu makan semua, sakit satu sakit semua'
mari aku bantu membuka satu sisi kehidupan manusia yang terlanjur dinilai negatif oleh kaum mayoritas

pil, minuman keras, sex, tanpa aturan
ada benar ada tidak selalu benar

aku berusia sekitar belasan tahun di jenjang menengah pertama, aku masuk ke dalam sebuah perkumpulan dan pada perjalanannya hingga detik ini, perkumpulan itu adalah KELUARGA bagiku.

kaya-miskin, sekolah-tidak sekolah hingga lain-lain berkumpul jadi satu menimbulkan keragaman yang membuatku selalu bangga menjadi bagian dari keluarga ini.

seorang kaya tidak akan memamerkan harta mereka di hadapan anggota lain, tapi justru mengayomi
seorang berpendidikan tidak akan menggurui anggota lain, tapi justru bertukar ilmu satu sama lain, ilmu yang tak harus diterima di pendidikan formal
dari seorang pengusaha, calon atau bahkan sudah menjadi dokter hewan dari universitas negeri terkemuka di negeri ini, hingga seorang seniman lukis dan musik saling membaur tanpa menghiraukan background individu
"kami bertemu apa adanya kami"

tidak dipungkiri, hal-hal negatif di atas tadi memang benar terjadi, dan tidak selalu terjadi! tidak selalu.

satu pembelajaran tentang hal-hal negatif itu di dalam keluargaku ini, 
kami saling menjaga
"rusak ya rusak sendiri"
aku yang seorang minoritas kaum wanita di antara mereka, secara pribadi merasa dihargai sekali dengan attitude mereka yang selalu menjagaku dari hal negatif di lingkungan mereka, jawanya
"nakal ra ngejak-ngejak"

hampir semua dari mereka kuanggap seorang saudara lelakiku. saudara yang saling melindungi

pernah satu waktu, kami berkumpul di sebuah kontrakan, dengan kondisi kantong kering, hanya 2 dari 9 orang yang mempunyai budget untuk makan, di sinilah letak kekeluargaan yang dari tadi aku pamerkan.
2 porsi nasi bungkus kami bagi ber9
kami makan sesuap demi sesuap, kenyang sama rata
kami bahagia, walau tidak kenyang, tetap bahagia

kami tidur, bermain, makan, bekerja, bercerita = bersama

yakini kata-kataku ini

ya kami tidur bersama dalam satu ruangan berbanyak orang, lelaki-perempuan, tiada nafsu, kentut banyak terpecah, dengkuran dan kelelahan kami baurkan bersama

setiap hari aku bersama mereka
segala tugas sekolah yang mereka dapat bantu, pasti mereka kerjakan

cerita demi cerita, kisah terurai dengan waktu
kami mulai mencari penentu hidup masing-masing.
kami sadar kami tidak bisa terus-terusan berada dalam dunia yang kami nikmati terus ini, kami harus bisa berjuang sendiri di dunia keras yang selalu kami tertawakan
satu persatu dari kami pergi menuju jalan kepastian
si calon dokter mulai praktek mengurus hewan-hewan di suatu daerah, si anak lulusan smk mulai terima job otomotif di luar kota, mereka yang mahir di bidang seni ada yang melanjutkan menjadi seorang seniman tatto dan sebangsanya, ada yang meneruskan perusahaan orang tuanya di pulau dewata, dan aku pribadi fokus melanjutkan studiku hingga lulus, lanjut menengah atas hingga saat ini di bangku si maha.

aku merindukan mereka, mereka yang kini sudah tampak jauh lebih dewasa dari saat dulu aku bertemu mereka :)
aku adalah salah seorang termuda di antara mereka, maka dari itu mereka sangat menjagaku, itu salah satu bagian yang membuatku sangat merindukan mereka

terimakasih kawan, sabahat, kakak, keluarga, sejarah hidupku 
aku bangga menjadi bagian dari kalian



signature
heparistic